16 November 2013
Pemuda Muslim, Jangan Ngomong Kasar
Binatang-binatang itu sering kita dengar dari sebagian orang, tatkala dia lagi bertengkar ataupun lagi bercanda dengan sesama muslim.
Hal yang demikian terlarang dalam syariat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jangan kamu berkata kepada temanmu: Wahai keledai, wahai anjing, wahai babi. Maka dia berkata pada hari kiamat: “Apakah kamu melihatku, bahwa aku diciptakan sebagai anjing, atau keledai, atau babi.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Ucapan kepada orang yang dia sedang bertengkar dengannya, hey anjing, babi dan semisalnya, maka ini adalah jelek dari dua sisi:
1. Bahwa dia berdusta (yaitu Allah tidak menciptakannya sebagai keledai, kambing dan tidak pula sebagai anjing).
2. Dia telah menyakiti (karena manusia akan tersakiti dengan kata-kata yang merendahkannya)
Allah menciptkan Adam dari tanah, ucapan seseorang kepada saudaranya “hey anjing,” adalah kedustaan dan perbuatan mengada-ada atas Al Qur’an, terlebih perkataannya: “hey anak anjing”, padanya terdapat cacian terhadap Adam ‘alaihis salam sebagai bapaknya, dan beliau adalah bapak seluruh manusia.
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Hendaknya seorang muslim yang berakal, dalam menyikapi orang yang memakinya dengan kata-kata yang diada-adakan ini (babi, bighal, anjing dan kata-kata yang kasar, agar menjawab dengan kata-kata: “Aku adalah saudaramu.”
Yaitu jika aku “babi,” “anjing,” atau ” “kafir,” maka kamu seperti aku, karena aku adalah saudaramu. Tidak boleh baginya membalas dengan kata-kata kasar yang semisalnya. Dalam rangka mengamalkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik.” (QS. Fushshilat: 34)
Wallahu a'lam bish shawab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar