03 Desember 2013

Kampanye Kondom salah satu Misi Kristenisasi





Membagi-bagikan KONDOM pada Tanggal 01 sampai 07 desember atas dasar perintah Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi yang beragama Kristen Katolik.

Kalau orang-orang Kafir Kristen wajar mereka mau seks bebas, mau party seks, mau menikah sesama jenis, mau tukar menukar pasangan. Karena menurut kepercayaan kristen, meskipun melakukan maksiat dosa-dosa mereka sudah ditanggung yesus dan asal percaya yesus itu tuhan, pasti akan masuk surga.

Kalau bagi Umat muslim ?? Yang haram tetaplah haram. Zina tetaplah zina walau dengan berbagai alasan semisal suka sama suka atau menggunakan alat kontrasepsi untuk hubungan intim.

 
Zina Tetaplah zina, mau zina pake kondom rasa strawberry, mau zina bervitamin, mau zina bergizi, TETAP ZINA ITU HARAM Bagi Umat Muslim.

Tujuannya melegalkan kondom di sini adalah agar tidak terjadi penyakit seks menular seperti HIV/AIDS. Melegalkan seperti ini sama saja melegalkan zina.

Tidakkah ada kampanye lain yang menyiratkan alternatif lain misalkan diluncurkan pemerintah adalah Pekan Kesetiaan Nasional, dengan bus bergambar suami istri yang berbahagia dan membagikan brosur-brosur berisi indahnya kesetiaan.

Yang merasa janggal terdapat pada gambar bus kampanye kondom diatas, justru menggunakan simbol-simbol yang ”menantang”. Secara logika, apa yang ada di benak Anda tatkala melihat gambar seorang Artis Seksi dengan gaya sensual, dipasang berjajar dengan tulisan PKN 2013 ?

Mengapa gambarnya tidak diubah dengan sosok pengidap AIDS yang kurus kering sehingga orang menjadi takut terinfeksi penyakit itu dan lebih berhati-hati?

Pembagian kondom gratis pada PKN 2013 pada praktiknya ternyata tidak hanya kepada masyarakat yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, tetapi justru ke kampus-kampus, kepada mahasiswa yang belum menikah.



Jika ingin menekan penyakit seks, sebenarnya tidak usah berpikir jauh dengan melakukan kampanye kondom, apalagi sampai dikhususkan pada pelaku seks beresiko, alias pelaku hubungan “sex before marriage”, yang tidak lain sama saja dengan zina. Namun didiklah remaja muslim dengan akhlak dan agamanya yang bagus.

Semoga Allah melepaskan kita dari berbagai musibah yang menimpa negeri ini, memberikan kita pemimpin yang adil dan membawa kebaikan bagi rakyat serta peduli akan agama rakyatnya, semoga pula Allah menganugerahkan negeri kita kebaikan dan keberkahan.

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali” (QS. Hud: 88).

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar