14 Juni 2013

Yang Terlupakan, Ketika Adzan dan Iqomah

“Apabila kalian mendengar azan, maka jawablah dgn seperti apa yang diucapkan muazzin.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

“Tatkala muazzin mengucapkan, ‘HAYYA ALASH SHALAH’ (Marilah melaksanakan shalat) ‘, dia (Muawiah) menjawab, “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH’ (Tidak ada daya & kekuatan melainkan dgn izin Allah) ‘. Dia berkata, “Demikianlah kami mendengar Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.” (HR. Al-Bukhari)

PERLU DIPERHATIKAN.. !!
Ketika shalat subuh, ketika muadzin menguacapkan “ash sholatu khairun minan naum” Kita jawab yang sama yaitu “ash sholatu khairun minan naum” .. Banyak orang mengucapkan ‘shadaqta wa bararta’ ini TIDAK ADA DALIL nya, dan juga cara baca yang benar menurut bahasa arab adalah "shadaqta wa barirta"
Kemudian disyari'atkan membaca do'a setelah adzan :
“Barangsiapa yang membaca ketika mendengar azan, “ALLAHUMMA ROBBA HADZIHID DA’WAATIT TAAMMAH WAS SHALATIL QOO`IMAH ATI MUHAMMADANIL WASILATA WAL FADHIILAH WAB’ATSHU MAQOOMAM MAHMUDANIL LADZI WA’ADTAH” (Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna ini & shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah & keutamaan & bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)

Mungkin sebagian kita belum mengetahui bahwa waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu utama terkabulnya do’a. Sehingga karena ketidaktahuan setelah adzan malah disibukkan dengan hal lain yang tidak berfaedah. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa waktu tersebut adalah di antara waktu terkabulnya do’a (waktu ijabah).

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)

Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap orang memperhatikan waktu tersebut dan memanfaatkannya untuk banyak bermunajat dan memohon pada Allah yang Maha Mendengar setiap do’a.

PERLU DIPERHATIKAN JUGA..!! Ketika IQOMAH

1. Do’a ketika iqomah dengan bacaan “aqoomallahu wa adaamah” berasal dari hadits dho’if yang dikatakan oleh sebagian besar ulama pakar hadits, sehingga hadits ini tidak bisa diamalkan.

2. Bacaan ketika iqomah adalah sama perlakuannya dengan bacaan ketika adzan yaitu orang yang mendengar iqomah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh orang yang mengumandangkannya. Jadi ketika diucapkan “qod qoomatish sholaah”, maka yang mendengar juga mengucapkan “qod qoomatish sholaah”. Begitu pula ketika diucapkan “asyhadu alla ilaaha illallah, asyhadu anna muhammadar rasulullah”, maka ucapkanlah semisal itu pula. Sedangkan pada lafazh "hayya 'alash sholaah" dan "hayya 'ala falah", ucapkanlah "laa haula quwwata illa billah" Alasannya, karena iqomah adalah adzan kedua sehingga berlaku sama dengan adzan pertama.

3. Do’a sesudah iqomah tidak ada bacaan tertentu, berbeda dengan do’a sesudah adzan.

Semoga sajian singkat ini bermanfaat. Hanya Allah yang beri taufik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar