Syiah bermadzab Yahudi, Juragan

Agama Syi'ah yang didirikan oleh Abdullah Bin Saba' banyak sekali ajarannya yang sama dengan Agama Yahudi, dan itupun tidak hanya dalam hal aqidah saja, namun soal fiqih.

Namun menurut saya itu wajar saja, karena Abdullah Bin Saba' itu keturunan Yahudi yang berpura-pura masuk islam, ingin merusak islam dari dalam.

Makanan yang diharamkan syiah sama dengan kaum yahudi

DALAM ALKITAB SYIAH

Nabi Muhammad saww. bersabda, “…bertakwalah kalian kepada Allah dan janganlah kalian makan dari ikan kecuali yang memiliki kulit dan padanya sisik…” (Wasâil 24/107)

Imam Ja’far al-Shadiq as.: “Makanlah dari ikan yang memiliki sisik dan janganlah engkau makan yang tidak bersisik darinya.” (Wasâil, 16/33)

DALAM ALKITAB

Ulangan 14 : 9-10 :
Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air; segala yang bersirip dan bersisik boleh kamu makan, Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik janganlah kamu makan; haram semuanya itu bagimu"

JELAS SYIAH BERMADZHAB YAHUDI, karena sama mengharamkan makan ikan LELE, CUMI, PATIN, TENGGIRI, dan sejenisnya.

Lanjut>>>

Makan Kotoran Manusia

Selain tentang makanan dari hewan air, adapula makanan dari kotoran manusia yang tentunya orang syiah memakan kotoran imam mereka, menurut syiah memakan kotoran imam mereka adalah Perintah Allah agar tidak tersentuh api neraka.

Dalam Alkitab ada juga ayat tentang Perintah memakan kotoran manusia

Yehezkiel 4 : 12 

Tuhan berfirman : "Makanlah roti itu seperti roti selai yang bundar dan engkau harus membakar yang dalamnya selai kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka.”

Dan ajaran syiah tentang nikah sewa semalam, yang biaya mahar nya sangat murah adapula dalam alkitab.Amsal 6 : "Para wanita bisa DISEWA dengan seharga makanan sepiring"

Demikian pula Fatwa Imam Syiah yang membolehkan seorang selingkuh, terdapat pula dalam alkitab.

Pendeta Syiah berkata :

"diperbolehkan bagi seorang wanita yang sudah menikah untuk bersenang-senang dengan lelaki lain tanpa seizin suaminya, dan (kalau) dalam keadaan diizinkan suaminya maka pahalanya berkurang.

syarat wajib niat adalah ikhlas hanya karena mengharapkan wajah Allah [fatawa 12/432]

DALAM ALKITAB

AMSAL 7:18-19 : "Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara. Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,"

Demikian sebagian persamaan Yahudi dengan Syiah, dan emang syiah itu bermadzhab Yahudi